Penerapan Konsep Smart Tourism Destination di Dewi Tinalah Sebagai Desa Wisata Digital di kabupaten Kulon Progo

Sabneno, Marlino Christo (2023) Penerapan Konsep Smart Tourism Destination di Dewi Tinalah Sebagai Desa Wisata Digital di kabupaten Kulon Progo. Bachelor thesis, Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta.

	Text Marlino Christo Sabneno, HALAMAN JUDUL - BAB I.pdf Download (6MB)
	Text Marlino Christo Sabneno, BAB II - BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)
	Text Marlino Christo Sabneno, BAB V - LAMPIRAN.pdf Download (6MB)

Abstract

Desa Wisata Tinalah merupakan salah satu desa wisata yang telah memperoleh berbagai capaian seperti Top 50 Desa Wisata di Indonesia, sebagai peraih juara 4 Kategori Desa Wisata Digital dalam penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dari Kemenparekraf. Penghargaan dalam ajang Creative Tourism Destination Award 2022 dan mebawa tiga penghargaan sekaligus, yaitu gold champion di kategori digital, dan silver champion untuk kategori Youth dan SDGs. Akan tetapi, penghargaan tersebut berbanding terbalik dengan jumlah kunjungan wisatawan yang sedikit apabila dibandingkan dengan desa wisata lain di Kabupaten Kulon Progo. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui penerapan smart tourism destination dan memberikan rekomendasi bagi Dewi Tinalah. Desain Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling yaitu Lurah Kalurahan Purwoharjo, Ketua Desa Wisata Tinalah, dan wisatawan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang menyajikan penerapan konsep smart tourism destination secara umum dan tinjauan dari elemen pelaku wisata, atraksi, transportasi, dan fasilitas penunjang wisata. Hasil yang didapatkan adalah penerapan smart tourism destination Dewi Tinalah dapat dilihat dengan adanya platform digital yang dimiliki yaitu aplikasi Dewi Tinalah, aplikasi Tinalah Edu, situs web dewitinalah.com, dan media sosial yaitu Instagram, Facebook, Twitter, Tik Tok dan Youtube. Keempat elemen yang dikaji mulai dari pelaku wisata yang masih kurang dari pihak swasta, namun pihak pemerintah dan akademisi sudah memiliki bentuk kerja sama. Atraksi wisata yang ada sudah memanfaatkan teknologi digital dengan baik dengan adanya paket wisata edukasi yang memanfaatkan artificial intelligence dan layanan pembayaran melalui dompet digital. Elemen transportasi menunjukan kondisi yang kurang baik karena tidak ada transportasi umum yang tersedia serta masih jauh dari pemanfaatan teknologi digital. Elemen fasilitas penunjang sudah banyak didukung dengan akses secara digital namun fasilitas yang masih kurang adalah fasilitas keamanan.

Actions (login required)

View Item