Analisis Dampak Penggunaan Augmented Reality pada Minat Kunjungan Ulang Ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Studi Kasus: Wisatawan Generasi Z)

Ngandini, Nabella (2023) Analisis Dampak Penggunaan Augmented Reality pada Minat Kunjungan Ulang Ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Studi Kasus: Wisatawan Generasi Z). Bachelor thesis, Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta.

	Text Nabella Ngandini, HALAMAN JUDUL - BAB I.pdf Download (8MB)
	Text Nabella Ngandini, BAB II - BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text Nabella Ngandini, BAB V - LAMPIRAN.pdf Download (7MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penggunaan teknologi augmented reality pada minat kunjungan ulang ke Museum Sonobudoyo, yang berfokus kepada wisatawan generasi Z. Teknologi dengan penerapan augmented reality telah diterapkan di beberapa museum di Indonesia, tetapi belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengukur dampak penggunaan teknologi ini terhadap minat kunjungan ulang wisatawan ke museum. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Subjek dalam penelitian ini adalah wisatawan generasi Z yang sudah pernah berkunjung ke Museum Sonobudoyo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Peneliti mengambil jumlah responden sebanyak 25 responden yang sudah pernah mengunjungi Museum Sonobudoyo. Berdasarkan hasil analisis uji T menunjukkan bahwa besarnya nilai t adalah 0,692 nilai ini sebagai nilai t hitung sedangkan besarnya nilai t tabel pada tingkat kepercayaan sebesar 95% dan DF (degree of freedom) sebesar 23 (n-2 atau 25-2) adalah 2,069. Dan besarnya nilai probabilitas untuk uji dua sisi yaitu 0,496 yang berarti (0,692 < 2,069) dan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,496 > 0,05) maka secara statistik disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak terjadi korelasi yang signifikan antara variabel Augmented Reality dengan minat kunjungan ulang. Kemudian, berdasarkan hasil uji determinan (R2 ) memperoleh angka sebesar 0,143 dimana 0,143 < 0,30. Berdasarkan pedoman pengukuran kekuatan hubungan antar variabel dapat dinyatakan sangat lemah. Hal ini dapat dijelaskan bahwa tingkat minat kunjungan ulang sebesar 14,3% ditentukan oleh augmented reality, sedangkan sisanya sebesar 85,7% ditentukan oleh faktor lain, misalnya sitem pelayanan, kelengkapan informasi terkait koleksi yang disajikan, desain dekorasi penempatan koleksi yang strategis, atraksi yang ditawarkan, dan faktor-faktor lainnya.

Actions (login required)

View Item