Strategi City Branding Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Hardyanti, . (2021) Strategi City Branding Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Bachelor thesis, STP AMPTA Yogyakarta.

	Text COVER - BAB 1_opt.pdf Download (839kB)
	Text BAB 2 - BAB 4_opt.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB 5 - LAMPIRAN_opt.pdf Download (584kB)

Abstract

Branding merupakan salah satu hal terpenting dalam pemasaran produk, termasuk di dalamnya destinasi wisata. Penelitian ini ingin melihat lebih jauh dua hal : (1) Bagaimanakah Strategi City Branding Labuan Bajo NTT Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (2) Komponen Branding apa saja yang dipilih oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan untuk implementasi branding tersebut. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menyusun fakta di lapangan dengan rangkain kata – kata. Sumber data penelitian yaitu data primer, yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan kebudayaan yang berupa arsip - arsip paparan, sementara data sekunder diperoleh dari berbagai referensi buku maupun artikel. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yakni melalui wawancara dan observasi serta kuisinoner. Hasil penelitian ini adalah (1) Branding yang digunakan sejak 2018 hingga saat ini adalah Enchanting Labuan Bajo untuk pasar domestik. Sebelumnya, Pemerintah Manggarai Barat belum memiliki brand destinasi (2) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggunakan empat tahapan komponen Strategi City Branding yaitu Brand Positioning, Brand Identity Brand Personality, Dan Brand Communication. Media komunikasi yang digunakan sebagai sarana publikasi dan promosi yaitu media online, media elektronik, media cetak, dan media ruang. Namun terlihat dari faktor pendukungnya pemerintah pusat mendukung penuh dalam pengembangan kota Labuan Bajo baik dari daya Tarik wisata serta fasilitas yang mendukung kebelangsungan kegiatan pariwisata, pembangunan konektivitas serta sarana dan prasarana penunjang pariwisata kelas dunia Labuan Bajo melalui pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo telah memasuki tahapan finishing atau tahapan akhir. Disamping juga memiliki faktor penghambat diantaranya pengelolaan SDM yang masih minim pemahaman terkait branding. belum cukup efektif dalam tahap promosi melalui media yang dikelola dan Keterbatasan kerjasama dengan stakeholders masih kurang efektif. Ketidakselarasannya berbagai macam presepsi antar pelaku pariwisata dan stakeholders yang ada membuat kerjasama guna menerapkan branding terkendala atau stagnan. Di sisi lain, keikutsertaan masyarakat lokal untuk mempromosikan city branding juga tidak begitu terlihat.

Actions (login required)

View Item